Senin, 24 April 2017

Digital Story Telling

Digital story telling merupakan kegiatan semacam menceritakan sebuah dongeng melalui suatu perangkat lunak yang disertai gambar, video, ataupun audio. Digital story telling ini sedikit berbeda dengan story telling yang biasa kita dengar. Story telling hanya dilakukan secara fisik dan personal secara lisan, sedangkan digital story telling disampaikan melalui media semacam film singkat.
Digital story telling dapat diterapkan menggunakan sebuah aplikasi yaitu Microsoft Windows Movie Maker. Kita dapat berinovasi membuat cerita-cerita melalui aplikasi tersebut. Dalam aplikasi Microsoft Windows Movie Maker, kita sudah disajikan banyak fasilitas yang mendukung untuk membuat digital story telling. Tugas kita dari dari aplikasi ini hanya mengombinasikan antara gambar-gambar yang telah kita siapkan dengan audio yang telah kita buat secara rinci, menarik, dan sebagaimana mestinya, yaitu dipahami oleh para pemirsa.

Digital story telling juga dapat dimanfaatkan sebagai media penyampaian pesan-pesan moral kepada anak. Penyampaian pesan melalui digital story telling juga tentu akan diterima oleh siswa secara berbeda dibandingkan  dengan story telling pada umumnya. Kegiatan digital story telling tentu akan lebih menarik minat anak. Selain itu, kelebihan lainnya adalah jika anak belum memahami betul isi dan pesan dari cerita, maka mereka dapat mengulangi cerita dengan memutar video ulang. Kegiatan digital story telling juga membawa si pembuatnya untuk lebih kreatif dan memiliki daya cipta yang inovatif karena kita dapat mendesain gambar-gambar secara manual. Ini akan menjadi poin penting bagi seseorang yang memiliki bakat dan minat dalam bidang seni, terutama seni rupa berupa gambar. Melalui kegiatan tersebut, kita juga dapat melatih kemampuan kita dalam berbahasa Inggris. Sesuai namanya, "story telling", kita pasti juga dituntut untuk berbicara (menyampaikan cerita) dalam bahasa Inggris.

Bagi para pendidik, calon pendidik, dan orang tua, digital story telling ini dapat membantu untuk menyampaikan pesan-pesan kepada anak. Maka, kita perlu mengenal apa itu digital story telling.

Sabtu, 15 April 2017

Pemanfaatan Powtoon sebagai Media Pembelajaran

Hai, teman-teman semua! Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai Powtoon. Apakah teman-teman tahu, apa itu Powtoon? Saya akan menjelaskan secara singkat. Jadi, Powtoon adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuat animasi secara online. Sebenarnya, Powtoon ini merupakan aplikasi berbayar, namun jika teman-teman ingin menggunakan Powtoon secara gratis, maka teman-teman bisa memanfaatkannya dengan batasan waktu yaitu hanya 30 hari. Syarat utamanya adalah teman-teman harus menggunakan Powtoon dengan adanya sambungan internet. Penggunaannya cukup mudah, hampir seperti Power Point. Melalui Powtoon, teman-teman dapat membuat video dengan tema sesuai yang diinginkan, misalnya temanya kartun, perkantoran, hitam putih, dan lain-lain. Nah, pada postingan ini, saya akan berbagi video buatan saya sebagai media pembelajaran yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 Semester 1 tentang Bagian-Bagian Tumbuhan beserta Fungsinya. Bagi teman-teman yang ingin melihat video yang saya buat menggunakan Powtoon, teman-teman dapat mengklik kata di bawah ini:
Powtoon_BagianBagianTumbuhanDanFungsinya
Bagaimana menurut teman-teman mengenai video buatan saya? Teman-teman bisa berkomentar di kolom komentar berikut ini. Semoga postingan saya dapat memberikan manfaat bagi teman-teman semua. Terima kasih :)

Senin, 03 April 2017

Situs Liyangan, Destinasi Pecinta Sejarah dan Travelling

Situs Liyangan yang terletak di lereng Gunung Sindoro tepatnya di Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah merupakan situs yang baru ditemukan pada tahun 2008. Situs ini awalnya ditemukan oleh para penambang pasir dan batu tradisional di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Kabarnya, luas seluruh Situs Liyangan melebihi luas Candi Borobudur. Situs Liyangan ini merupakan komplek pemukiman kuno terbesar. Perlu diketahui, Situs Liyangan ini bukan merupakan sebuh candi namun semacam pemukiman warga pada zaman mataram kuno.

Pada tahun 2009, situs ini mulai diperhatikan oleh para peneliti sejarah. Semakin hari semakin banyak benda-benda yang mulai terlihat dari pemukiman kuno tersebut, seperti bekas rumah kayu, altar, jalan, bambu-bambu sisa pembakaran, dan struktur bangunan batu. Di kompleks tersebut juga terdapat sebuah pendopo yang masih utuh. Hingga saat ini Situs Liyangan masih dalam penggalian dan pencarian. Peradaban terbesar yang tersembunyi ini dapat dipilih sebagai tempat rekreasi keluarga.

Jalan yang dilalui untuk menuju situs ini tidaklah sulit karena kita hanya perlu melewati jalan raya kemudian masuk di pemukiman penduduk dengan jalan bebatuan sekitar 300 meter sampai ke parkiran. Tempat parkir yang tersedia juga cukup luas karena dapat menampung banyak mobil dan sepeda motor.
Bagi para pecinta sejarah sekaligus pecinta alam, Situs Liyangan ini dapat dijadikan destinasi yang tepat. Bukan hanya itu, bagi teman-teman yang suka akan olahraga renang, bisa mengeksplorasi hobinya dengan berenang di Kolam Cinta. Kolam Cinta ini merupakan kolam alam karena terletak di antara kebun dan Situs Liyangan itu sendiri. Teman-teman akan merasakan kesegaran yang luar biasa saat berenang disana karena air yang murni mengalir langsung dari Gunung Sindoro dan juga dirasa sangat dingin. Nama "Kolam Cinta" diambil dari salah satu kolam yang berbentuk hati. Disana, terdapat tiga kolam. Satu kolam dengan kedalaman yang dangkal (sesuai untuk anak-anak) dan satu kolam yang memiliki kedalaman sekitar 1-1,25 meter. Untuk berenang di Kolam Cinta, kita hanya perlu mengeluarkan biaya Rp4.000,00 di akhir pekan atau pada hari libur dan Rp3.000,00 di hari-hari biasa.
Hal yang menonjol dari Situs Liyangan bagi para pecinta alam adalah nampaknya Gunug Sindoro yang megah, yang menjadi latar belakang Situs Liyangan. Jadi, bagi teman-teman yang sangat mencintai alam akan merasa benar-benar bersahabat dengan alam.

Pendidikan di Abad 21

Abad 21 merupakan abad dimana zaman sudah mendapat banyak pengaruh yang kemudian mengubah gaya hidup. Kebutuhan-kebutuhan baru dan beragam mulai banyak diperhatikan atau tepatnya gaya hidup konsumtif sudah dirasa sangat umum. Kita juga dapat memperhatikan perubahan di abad 21 ini dari kaca pendidikan. Menurut Winzer dan Mazurek (1998), kegagalan yang tinggi, dan tingkat putus sekolah di kalangan siswa dari latar belakang budaya yang beragam menjadi beberapa yang terlihat dan terjadi di abad 21 ini. 
Dalam buku karya Margert Winzer yang berjudul "Special Education In The 21st Century" diceritakan tentang penyampaian pendidikan dan kualitas di sekolah-sekolah kontemporer yang saat ini sangat dikhawatirkan. Reformasi pendidikan harus dilaksanakan. Reformasi pendidikan sangat perlu dilakukan. Selain reformasi pendidikan, peran orang tua juga harus diperhatikan. Goertz dan Friedman (1996) berpendapat bahwa reformasi pendidikan secara umum difokuskan pada enam kebijakan, yaitu standar, penilaian, akuntabilitas, tata kelola, guru, dan keuangan.
Sekolah inklusi merupakan salah satu jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang muncul di abad 21 ini. Reformasi sekolah inklusi ini muncul karena adanya ketidakadilan berdasarkan keragaman karakteristik siswa yang menekankan pembelajaran khusus, misalnya anak-anak cacat, putus sekolah, dan siswa kurang beruntung. Dengan adanya sekolah inklusi, pendidikan akan menjadi alat perangkul keragaman dan menangani tuntutan sosial dalam pendidikan. Sekolah inklusi berlaku untuk bidang budaya, sosial, bahasa, ras, jenis kelamin, mental, dan perbedaan fisik. Laski (1991) berpendapat bahwa semua anak dengan masalah belajar dianggap sebagai kurang beruntung di sekolah. Walaupun begitu, mereka termasuk dalam lingkungan kelas reguler.
Saat ini, dalam menanggapi tantangan di abad 21, sekolah inklusi mencoba berperan agar sesuai dalam konteks pendidikan yang lebih luas. Sekolah inklusi membahas bagaimana kita, orang yang mampu dan orang-orang cacat, akan hidup bersama. Akhir yang diinginkan dari sekolah inklusi itu adalah terciptanya keadilan sosial dan demokrasi masyarakat, terutama sebagai pertimbangan nilai, dan sebagai masalah etika.
Sekolah inklusif adalah paradigma bergeser. Inklusi berarti bahwa paradigma menyediakan kerangka kerja untuk mengajar harus berubah. Namun banyak guru menolak tuntutan bahwa semua guru harus siap untuk mengajar semua anak. Mereka membantah bahwa inklusi dapat digunakan sebagai template yang universal untuk memberikan satu-satunya solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan kebutuhan khusus.

Dalam buku yang berjudul "Lifelong Learning in Action" karya Norman Longworth, dijabarkan mengenai harus adanya peran guru. Guru harus memiliki keterampilan yang lebih dalam hal ilmu pengetahuan. Saat ini guru memiliki banyak tugas penting, utamanya adalah memperoleh dan menggunakan alat, teknik, dan sumber daya untuk mempertahankan dan meningkatkan minat belajar peserta didik.


Buku yang dieditori oleh Gill Ferrel yang berjudul "When Worlds Collide" menjelaskan mengenai cara menghadapi abad 21 dalam bidang pendidikan yaitu kita sebagai guru ataupun calon guru harus mengubah metode pengajaran. Guru harus memberikan pelayanan sebaik mungkin untuk siswa, bukan hanya berupa dukungan.

Jadi, bagi kalian sebagai guru ataupun calon guru perlu banyak mengetahui tentang kehidupan di abad 21 beserta tantangannya. Salah satu caranya adalah dengan membaca. Membaca merupakan jendela dunia. Jadi, jangan malas membaca ya :)